Notification

×

Iklan

Iklan

Kabid Humas Polda Jabar Berhasil Mengungkap Motif Pembunuhan Sadis Satu Keluarga Di Kuburkan Di Rumah

Selasa, 09 September 2025 | September 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-09T23:39:14Z

Motif pembunuhan bermula dari rasa dendam

KABUPATEN INDRAMAYU, || Polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu. Lima anggota keluarga ditemukan terkubur dalam satu liang di halaman rumah mereka pada Senin (1/9/2025).

Pelaku berinisial R (35) dan P (29), warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Indramayu. R disebut sebagai otak dari aksi tersebut lantaran menyimpan dendam kepada Budi Awaludin (45), kepala keluarga yang menjadi korban.


Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan dendam itu bermula saat R menyewa mobil Avanza kepada Budi seharga Rp750 ribu. Namun, ketika hendak digunakan, mobil ternyata mogok. Permintaan pengembalian uang ditolak oleh Budi dengan alasan sudah digunakan untuk membeli sembako.

“Motif pembunuhan bermula dari rasa dendam tersangka R kepada korban Budi Awaludin. Sebelumnya, R merental mobil Avanza dengan memberikan uang sewa sebesar Rp750.000. Namun saat akan mengambil mobil, kendaraan tersebut mogok,” ujar Hendra, Selasa (9/9/2025).


Kekecewaan itu membuat R merencanakan pembunuhan. Pada Kamis (28/8/2025) malam, ia mengajak P dengan iming-iming uang. Sekitar pukul 23.00 WIB hingga dini hari, keduanya mendatangi rumah korban membawa pipa besi sebagai alat kejahatan.


“R memukul kepala korban Budi Awaludin lalu menghabisi korban lain, sedangkan P menenggelamkan bayi berusia delapan bulan ke bak mandi,” ungkap Hendra.


Korban yang ditemukan tewas adalah Budi Awaludin (45), istrinya Euis Juwita (43), anak mereka RK (7), bayi B (8 bulan), serta ayah Budi, Sahroni (76). Seluruh jasad dikuburkan di lubang berukuran panjang 4 meter, lebar 1,5 meter, dan kedalaman 4 meter di halaman belakang rumah.


Setelah menghabisi korban, kedua pelaku membersihkan lantai rumah untuk menghapus bercak darah, lalu membawa kabur uang, dua mobil, serta perhiasan milik keluarga. Pipa besi yang digunakan dibuang ke Sungai Cimanuk.


Kapolres Indramayu AKBP Fajar Gemilang menyebut R merupakan seorang residivis. Setelah melarikan diri hingga ke Surabaya, keduanya akhirnya ditangkap saat berencana kabur menjadi anak buah kapal. Polisi juga masih mendalami apakah R sejak awal berniat membunuh seluruh anggota keluarga.


Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, menambahkan bahwa pelaku dan korban sebenarnya saling kenal. “Hubungan korban dan pelaku hanya sebatas saling kenal. Mereka pernah bekerja bersama dengan salah satu korban di salah satu bank,” ujarnya.


Penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan warga sekitar. Ema (55), kerabat korban, mencium bau busuk dari arah rumah. “Awalnya kami curiga karena keluarga Sahroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” katanya.


Kecurigaan itu mendorong warga mendobrak pintu rumah. Dari belakang rumah tercium bau menyengat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka. “Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sahroni. Saya langsung minta tolong,” ungkap Ema.


Polisi memastikan masih mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus pembunuhan yang mengguncang warga Indramayu ini.


(*)

×
Berita Terbaru Update